SEJARAH
DESA DAN CERITA DESA ABAR-ABIR
BUNGAH GRESIK
1. Sejarah
Desa Abar-abir
Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan
latar belakang tersendiri yang merupakan cerminan dari karakterdan cirri khas
dari suatu daerah sejarah desa atau daerah. Sejarah desa atau daerah seringkali
tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dari mulut
kemulut sehingga sulit dibuktikan dan tidak jarang dihubungkan dengan mithos
tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat. Desa abar-abir memiliki latar
belakang tersebut yang tertuang dalam kisah-kisah berikut ini.
2. Asal-Usul
(legenda) Desa Abar-abir
Dari berbagai sumber terpercaya dapat ditelusuri dan
digali asal-usul desa abar-abir yang cukup variatif, akan tetapi dapat ditarik
kesimpulan yang dapat diceritakan dari legenda-legenda desa abar-abir yang
mempunyai dua makam sejarah yang setiap tahun dikunjungi oleh para peziarah
yang tentunya memiliki maksud dan tujuan tersendiri yaitu makam mBah Sentono
yang letaknya diujung timur (agak selatan) muka desa mBah celoreng diujung
utara muka desa.
3. Legenda
Nama Abar-abir
Legenda penamaan desa abar-abir tidak lepas dari
sejarah nenek moyang. Konon abar-abir berasal dari nama Obar-abir yang artinya
mengabarkan berita, bahwa mBah Celoreng menemukan sebuah daratan yang
berdekatan dengan gunung mentung (sekarang terkenaldengan gunung penthung
dimana disitu terdapat makam Raden Sakti yang masih keturunan Sunan Giri.
Ada juga yang mengatakan dari kata Obrak-abrik yang
artinya merusak/mencari sesuatu dimana tempat tersebut masih berbentuk
belantara ditumbuhi pohon-pohon besar dipuja-puja, sehingga dengan adanya Islam
masuk daerah tersebut dibongkar paksalah dengan mengobrak-abrik apapun yang
menjadi sesembahan orang-orang tersebut.
Disamping itu ada yang mengatakan nam tersebut berasal
dari bahasa Arab yang artinya Abar-abir adalah Abirru-birri, yang mempunyai
makna bagusnya bagus dan sejarah terus turun temurun dan sampai sekarang masih
menghormati dua makam bersejarah yang masih dianggap keramat dan setiap tahun
tetap diperingati. Yaitu pada hari kamis pon pada bulan jumadil akhir atau pada
habis panen, karena desa abar-abir umumnya petani, akan tetapi sekarang sudah
bergesr jadi pekerja pabrik, karena tempat-tempat bercocok tanam sudah beralih
fungsi menjadi pabrik-pabrik.
Pada acara peringatan haul desa yang masih berlanjut
sampai sekarang adalah tradisi membuat lepet (makanan dari jamur kelapa) pada
acara tersebut sanak-saudara yang jauh saling berdatangan, disamping
silaturrahim ada juga yang ingin menyaksikan tradisi pencak silat dimana
pendekar-pendekar silat saling beradu jurus. Seminggu setelah haul desa
(nyadran) masih ada acara yang tak kalah menarik yaitu haul mBah Sentono,
dimana semua penduduk berdatangan membawa tumpeng (nasi kerucut) sambil berdo’a
dan memohon kepada Allah SWT. Agar diberkahi segala hajat. Terkadang pula
disitu ada acara membaca sholawat bersama-sama (hadrah).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar