SEJARAH
DESA DAN CERITA DESA INDRO DELIK
BUNGAH
GRESIK
Wilayah desa Indro Delik terbagi
atas lima
pedukuhan yaitu dusun indro, dusun delik, dusun gunung sari, dusun lebak dan
dusun kanoman dan jarak antar dusun kurang lebih 1KM.
Konon menurut cerita dari sesepuh desa, dahulu kala
tersebutlah sebuah desa bernama Giring. Dimana wilayah tersebut dikala itu
merupakan hutan belantara.
Dan pada masa penjajahan daerah
tersebut dan sekitarnya yaitu daerah bungah dab sekitarnya bersembunyi di
daerah Giring tersebut.
Apalagi padamasa itu banyak tersohor orang-orang
yang mempunyai kemampuan lebih dari manusia biasa, hal semacam itu memang
terbukti dengan adanyapara ormas-ormas nasional kita, baik dari dalam desa
sendiri maupun dari manca dusun yang bersembunyi diwilayah dusun tersebut dalam
keadaan aman dan selamat. Hingga tersebutlah daerah atau dusun Giring menjadi
desa Indro Delik sampai saat ini.
Dusun Gunung Sari
Alkisah menurut cerita ada seorang pertapa sakti
yang lagi bertapa dilereng gunung. Suatu ketika sang pertapa berkata kepada
warga sekitar lereng bahwa siapa saja tidak diperkenenkan memukul bakul nasi
ketanah di tengah malam, apabila tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan, petuah itu berlangsung sangat lama di pegang oleh warga.
Akan tetapi suatu ketika ada
warga desa yang punya hajat. Dimana ada seorang warga yang ada di bagian dapur
lupa tanpa sengaja memukulkan bakul ke tanah, lantas marah besarlah sang
pertapa, maka dengan segala kesaktiannya ditendanglah gunung tersebut untuk
puncaknya ada di bagian selatan yaitu wilayah Surabaya .
Itulah akhirnya ada dua dusun
gunung sari yaaitu gunung sari bungah gresik dan dusun gunung sari yang ada di surabaya , dan bila
ditinjau benarlah bahwa gunung sari berada di paling puncak dari ddaerah
sekitarnya.
Di gunungsari juga terdapat telaga
yang airnya dapat berubah-ubah dan juga bertuah, hal tersebut dibuktikan bahwa
suatu ketika ada seorang desa lain menghina telaga tersebut dan sesampainya
dirumah dia sakit dan tidak bisa sembuh, tetapi akhirnya sembuh dengan air
telaga gunung sari.
Konon menurut cerita bahwa antara
gunung sari, bungah dan bedanten itu sama atau bersaudara, maka tidak
diperkenankan melakukan perkawinan diantara ketiga desa tersebut, dan hal itu
berlaku sampai sekarang.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar