Sejarah
Desa Sungonlegowo
1.Asal Usul
Asal nama Sungonlegowo semula berasal dari kata Kungonlegowo (pada
sekitar masa perdikan Demak) kemudian
berubah menjadi Sungonlegowo (pada perdikan mataram / sekitar tahun 1600 M)
atau tepatnya pada masa pemerintahan kadipaten sedayu berpindah dari Sedayu
lama ke Sedayu baru.
Nama
Kungonlegowo dipakai pada 3 demang yaitu : masa Demang Ridin, Demang Kason dan
Demang Bunyamin, Kungonlegowo dimaksudkan adalah 2 kampung yaitu kampung kungon
(posisinya disebelah barat masjid Ngaren dan keselatan sampai kampung langgar
sedangkan kampung legowo (posisinya di ebelah timur masjid ungonlegowo), nama
desa Sungonelgowo muncul pertama kali pada masa pemerintahan distrik Bungan desa tercatat dengan nama Sungonlegowo,
tepatnya pada masa demang ke IV yaitu Demang Taman (Atro Dikromo).
Legowo
sendiri tidak ada keterangan yang jelas namun menurut Gus Mat [1]
asal-usul nama desa Sungonlegowo yang lebih jelas dalam cerita pewayangan yaitu
nama salah satu dari raja kediri yang merantau karena sang raja mengambil
permaisuri lagi, salah satu putra bernama legowo yang merantau akhirnya sampi
di sebuah desa Sungonlegowo yang berada di Gresik, dan putra raja kediri
satunya mengembara sampai ke probolinggo.Tegas gus mat orang dulu mencatat
informasi dalam bentuk catatan dan cerita pewayangan dan juga cerita turun
temurun, maka cerita dapat menjadi sumber rujukan yang falid.
Desa
sungonlegowo terdiri dari dusun sungonelgowo dan dusun Ngaren. Legowo berasal
dari bahasa jawa yang dalam bahasa sangsekertanya berarti “tidak gampang
menyerah”, sedangkan Ngaren berasal dari kata leren (pemberhentian) proyek
penggalian sungai (bengawan solo) dari ngawi ke ujung pangkah.
2.Riwayat Pemerintahan dan capian pembangunan
Menurut H.Khayan [2] Pemerintah
desa Sungonlegowo telah berjalan selama 4 Demang dan 8 Petinggi (Kepala Desa), pada
catatan ini kami membedakan 2 pemerintahan pertama, catatan pemerintahan bubak lahan dan kedua;
pemerintahan pembangunan.
a.Masa Bubak
lahan
Pengelompokan pemerintahan masa bubak dimaksudkan adalah tata
penyelenggaraan pemerintahan pada tahap awal yang masih disibukkan pada
pembukaan lahan, masa ini diisi oleh 3 demang yaitu:
1.Demang Ridin
2.Demang Kason
3.Demang
Bunyamin
B.Masa
Pembangunan
Cerita atau catatan pembangunan dimulai pada masa Demang Taman (Astro Dikromo) pada masa ini dimulai pembangunan
masjid Sungonlegowo, yang melibatkan 7 Desa / dusun antara
lain : Desa Abar-abir, Kemangi, Kisik (Indro), Karang jarak, Legowo,
Ngaren,Bedanten. , catatan kedua ; adalah diadakannya perahu tambangan
Selanjutnya
masa pemerintahan desa yaitu ada 8 kepala Desa ;
a.Masa
pemerintahan Kepala desa lurah Miun
b.H.Abd.Rohman
c.H.Umar ( 30
Tahun)
pembangunan SD
selatan yang masih nama SR.
d.Ahmad Mudlor
e.H.Syuhud
(22 tahun)
Informasi pembangunan yang masuk pada masa pemerintahan kepala desa
Syuhud sangat banyak, disamping karena pertanian tambak pada masa keemasan
dengan hasil yang berlimpah, hasi lpembangunan antara lain :
a.Pembangunan
jalan tembus legowo melewati Gunung Sari
b.SD utara (SD
Impres)
c.Pemindahan
gedung Yayasan Al Asyhar
d.Pembangunan
kali besar dari kesek ke Bengawan Solo
e.Gerakan
tahlil desa yang menghasilkan pembangunan pager kampung
f.Pembangunan
Pendopo Kelurahan Barat
f.Mas’udi
pada masa ini pembangunan yang dihasilkan adalah : Pembangunan Gapuro
g.Ansor. SH
Pada masa pemerintahan kepala desa Ansor SH. Capaian pembangunan
minimal antara lain :
a.Pembukaan jalan
tembus (Arpas – Ke ultan Agung)
b.Pemafingan
jalan Pelabuhan Ngaren, arpas
c.Pembangunan
Gedung TK
h.Sayuti.SE
Pada masa kepala desa yang baru seiring dengan usiannya yang masih baru
belum banyak catatan hasil-hasil pembangunan, yang sudah dilakukan antara lain
:
a.Pemafingan
jalan utama Sungonelgowo melalui gunungsari
b.Pembuatan program
saluran air bersih dan pengajuan pada program PNPM-PPK.
3.Penutup
Sebagai kalimat penutup catatan ini bukan sebuah catatan akhir yang
penuh dengan kesempurnaan namun awal catatan yang penuh dengan kelemahan dan
kekurangan yang akan dilengkapi seiring banyaknya tanggapan dan masukan,
H.Ahmad,
menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa Sungonlegowo.untuk
falidasi bisa kontak di nomer 70880135.
Ò Hamim Syaddad
dalam program PNPM-PPK adalah sebagai Fasilitar laki-laki, catatan ini dimaksdukan
sebagai persyaratan mengikuti program pnpm-PPK pada putaran tahun kedua
[1] Nama
lengkapnya H.Ahmad, menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa
Sungonlegowo.untuk falidasi bisa kontak di nomer 70880135.
[2] H.Hayan,
adalah pengurus ponpes Atthohiriyyah Desa Sungonlegowo konfirmasi 031-3949808
1.Asal Usul
Asal nama Sungonlegowo semula berasal dari kata Kungonlegowo (pada
sekitar masa perdikan Demak) kemudian
berubah menjadi Sungonlegowo (pada perdikan mataram / sekitar tahun 1600 M)
atau tepatnya pada masa pemerintahan kadipaten sedayu berpindah dari Sedayu
lama ke Sedayu baru.
Nama
Kungonlegowo dipakai pada 3 demang yaitu : masa Demang Ridin, Demang Kason dan
Demang Bunyamin, Kungonlegowo dimaksudkan adalah 2 kampung yaitu kampung kungon
(posisinya disebelah barat masjid Ngaren dan keselatan sampai kampung langgar
sedangkan kampung legowo (posisinya di ebelah timur masjid ungonlegowo), nama
desa Sungonelgowo muncul pertama kali pada masa pemerintahan distrik Bungan desa tercatat dengan nama Sungonlegowo,
tepatnya pada masa demang ke IV yaitu Demang Taman (Atro Dikromo).
Legowo
sendiri tidak ada keterangan yang jelas namun menurut Gus Mat [1]
asal-usul nama desa Sungonlegowo yang lebih jelas dalam cerita pewayangan yaitu
nama salah satu dari raja kediri yang merantau karena sang raja mengambil
permaisuri lagi, salah satu putra bernama legowo yang merantau akhirnya sampi
di sebuah desa Sungonlegowo yang berada di Gresik, dan putra raja kediri
satunya mengembara sampai ke probolinggo.Tegas gus mat orang dulu mencatat
informasi dalam bentuk catatan dan cerita pewayangan dan juga cerita turun
temurun, maka cerita dapat menjadi sumber rujukan yang falid.
Desa
sungonlegowo terdiri dari dusun sungonelgowo dan dusun Ngaren. Legowo berasal
dari bahasa jawa yang dalam bahasa sangsekertanya berarti “tidak gampang
menyerah”, sedangkan Ngaren berasal dari kata leren (pemberhentian) proyek
penggalian sungai (bengawan solo) dari ngawi ke ujung pangkah.
2.Riwayat Pemerintahan dan capian pembangunan
Menurut H.Khayan [2] Pemerintah
desa Sungonlegowo telah berjalan selama 4 Demang dan 8 Petinggi (Kepala Desa), pada
catatan ini kami membedakan 2 pemerintahan pertama, catatan pemerintahan bubak lahan dan kedua;
pemerintahan pembangunan.
a.Masa Bubak
lahan
Pengelompokan pemerintahan masa bubak dimaksudkan adalah tata
penyelenggaraan pemerintahan pada tahap awal yang masih disibukkan pada
pembukaan lahan, masa ini diisi oleh 3 demang yaitu:
1.Demang Ridin
2.Demang Kason
3.Demang
Bunyamin
B.Masa
Pembangunan
Cerita atau catatan pembangunan dimulai pada masa Demang Taman (Astro Dikromo) pada masa ini dimulai pembangunan
masjid Sungonlegowo, yang melibatkan 7 Desa / dusun antara
lain : Desa Abar-abir, Kemangi, Kisik (Indro), Karang jarak, Legowo,
Ngaren,Bedanten. , catatan kedua ; adalah diadakannya perahu tambangan
Selanjutnya
masa pemerintahan desa yaitu ada 8 kepala Desa ;
a.Masa
pemerintahan Kepala desa lurah Miun
b.H.Abd.Rohman
c.H.Umar ( 30
Tahun)
pembangunan SD
selatan yang masih nama SR.
d.Ahmad Mudlor
e.H.Syuhud
(22 tahun)
Informasi pembangunan yang masuk pada masa pemerintahan kepala desa
Syuhud sangat banyak, disamping karena pertanian tambak pada masa keemasan
dengan hasil yang berlimpah, hasi lpembangunan antara lain :
a.Pembangunan
jalan tembus legowo melewati Gunung Sari
b.SD utara (SD
Impres)
c.Pemindahan
gedung Yayasan Al Asyhar
d.Pembangunan
kali besar dari kesek ke Bengawan Solo
e.Gerakan
tahlil desa yang menghasilkan pembangunan pager kampung
f.Pembangunan
Pendopo Kelurahan Barat
f.Mas’udi
pada masa ini pembangunan yang dihasilkan adalah : Pembangunan Gapuro
g.Ansor. SH
Pada masa pemerintahan kepala desa Ansor SH. Capaian pembangunan
minimal antara lain :
a.Pembukaan jalan
tembus (Arpas – Ke ultan Agung)
b.Pemafingan
jalan Pelabuhan Ngaren, arpas
c.Pembangunan
Gedung TK
h.Sayuti.SE
Pada masa kepala desa yang baru seiring dengan usiannya yang masih baru
belum banyak catatan hasil-hasil pembangunan, yang sudah dilakukan antara lain
:
a.Pemafingan
jalan utama Sungonelgowo melalui gunungsari
b.Pembuatan program
saluran air bersih dan pengajuan pada program PNPM-PPK.
3.Penutup
Sebagai kalimat penutup catatan ini bukan sebuah catatan akhir yang
penuh dengan kesempurnaan namun awal catatan yang penuh dengan kelemahan dan
kekurangan yang akan dilengkapi seiring banyaknya tanggapan dan masukan,
H.Ahmad,
menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa Sungonlegowo.untuk
falidasi bisa kontak di nomer 70880135.
Ò Hamim Syaddad
dalam program PNPM-PPK adalah sebagai Fasilitar laki-laki, catatan ini dimaksdukan
sebagai persyaratan mengikuti program pnpm-PPK pada putaran tahun kedua
[1] Nama
lengkapnya H.Ahmad, menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa
Sungonlegowo.untuk falidasi bisa kontak di nomer 70880135.
[2] H.Hayan,
adalah pengurus ponpes Atthohiriyyah Desa Sungonlegowo konfirmasi 031-3949808
Tidak ada komentar:
Posting Komentar