Minggu, 29 April 2018

SEJARAH DESA SUNGONLEGOWO BUNGAH GRESIK

Sejarah
Desa Sungonlegowo
Oleh : Hamim syaddadÒ


                                    12

1.Asal Usul
Asal nama Sungonlegowo semula berasal dari kata Kungonlegowo (pada sekitar masa perdikan Demak)  kemudian berubah menjadi Sungonlegowo (pada perdikan mataram / sekitar tahun 1600 M) atau tepatnya pada masa pemerintahan kadipaten sedayu berpindah dari Sedayu lama ke Sedayu baru.
Nama Kungonlegowo dipakai pada 3 demang yaitu : masa Demang Ridin, Demang Kason dan Demang Bunyamin, Kungonlegowo dimaksudkan adalah 2 kampung yaitu kampung kungon (posisinya disebelah barat masjid Ngaren dan keselatan sampai kampung langgar sedangkan kampung legowo (posisinya di ebelah timur masjid ungonlegowo), nama desa Sungonelgowo muncul pertama kali pada masa pemerintahan distrik Bungan  desa tercatat dengan nama Sungonlegowo, tepatnya pada masa demang ke IV yaitu Demang Taman (Atro Dikromo).
Legowo sendiri tidak ada keterangan yang jelas namun menurut Gus Mat [1] asal-usul nama desa Sungonlegowo yang lebih jelas dalam cerita pewayangan yaitu nama salah satu dari raja kediri yang merantau karena sang raja mengambil permaisuri lagi, salah satu putra bernama legowo yang merantau akhirnya sampi di sebuah desa Sungonlegowo yang berada di Gresik, dan putra raja kediri satunya mengembara sampai ke probolinggo.Tegas gus mat orang dulu mencatat informasi dalam bentuk catatan dan cerita pewayangan dan juga cerita turun temurun, maka cerita dapat menjadi sumber rujukan yang falid.
Desa sungonlegowo terdiri dari dusun sungonelgowo dan dusun Ngaren. Legowo berasal dari bahasa jawa yang dalam bahasa sangsekertanya berarti “tidak gampang menyerah”, sedangkan Ngaren berasal dari kata leren (pemberhentian) proyek penggalian sungai (bengawan solo) dari ngawi ke ujung pangkah.

2.Riwayat Pemerintahan dan capian pembangunan
Menurut H.Khayan [2] Pemerintah desa Sungonlegowo telah berjalan selama 4 Demang dan 8 Petinggi (Kepala Desa), pada catatan ini kami membedakan 2 pemerintahan  pertama, catatan pemerintahan bubak lahan dan kedua; pemerintahan pembangunan.
a.Masa Bubak lahan
Pengelompokan pemerintahan masa bubak dimaksudkan adalah tata penyelenggaraan pemerintahan pada tahap awal yang masih disibukkan pada pembukaan lahan, masa ini diisi oleh 3 demang yaitu:
1.Demang Ridin
2.Demang Kason
3.Demang Bunyamin
B.Masa Pembangunan
Cerita atau catatan pembangunan dimulai pada masa Demang Taman (Astro Dikromo) pada masa ini dimulai pembangunan masjid Sungonlegowo, yang melibatkan 7 Desa / dusun  antara  lain : Desa Abar-abir, Kemangi, Kisik (Indro), Karang jarak, Legowo, Ngaren,Bedanten. , catatan kedua ; adalah diadakannya perahu tambangan
Selanjutnya masa pemerintahan desa yaitu ada 8 kepala Desa ;
a.Masa pemerintahan Kepala desa lurah Miun
b.H.Abd.Rohman
c.H.Umar ( 30 Tahun)
pembangunan SD selatan yang masih nama SR.
d.Ahmad Mudlor
e.H.Syuhud (22 tahun)
Informasi pembangunan yang masuk pada masa pemerintahan kepala desa Syuhud sangat banyak, disamping karena pertanian tambak pada masa keemasan dengan hasil yang berlimpah, hasi lpembangunan antara lain :
a.Pembangunan jalan tembus legowo melewati Gunung Sari
b.SD utara (SD Impres)
c.Pemindahan gedung Yayasan Al Asyhar
d.Pembangunan kali besar dari kesek ke Bengawan Solo
e.Gerakan tahlil desa yang menghasilkan pembangunan pager kampung
f.Pembangunan Pendopo Kelurahan Barat
f.Mas’udi
pada masa ini pembangunan yang dihasilkan adalah : Pembangunan Gapuro

g.Ansor. SH
Pada masa pemerintahan kepala desa Ansor SH. Capaian pembangunan minimal antara lain : 
a.Pembukaan jalan tembus (Arpas – Ke ultan Agung)
b.Pemafingan jalan Pelabuhan Ngaren, arpas
c.Pembangunan Gedung TK


h.Sayuti.SE
Pada masa kepala desa yang baru seiring dengan usiannya yang masih baru belum banyak catatan hasil-hasil pembangunan, yang sudah dilakukan antara lain : 
a.Pemafingan jalan utama Sungonelgowo melalui gunungsari
b.Pembuatan program saluran air bersih dan pengajuan pada program PNPM-PPK.
 3.Penutup
Sebagai kalimat penutup catatan ini bukan sebuah catatan akhir yang penuh dengan kesempurnaan namun awal catatan yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan yang akan dilengkapi seiring banyaknya tanggapan dan masukan,


H.Ahmad, menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa Sungonlegowo.untuk falidasi bisa kontak di nomer 70880135.



Ò Hamim Syaddad dalam program PNPM-PPK adalah sebagai Fasilitar laki-laki, catatan ini dimaksdukan sebagai persyaratan mengikuti program pnpm-PPK pada putaran tahun kedua
[1] Nama lengkapnya H.Ahmad, menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa Sungonlegowo.untuk falidasi bisa kontak di nomer 70880135.
[2] H.Hayan, adalah pengurus ponpes Atthohiriyyah Desa Sungonlegowo konfirmasi  031-3949808
Oleh : Hamim syaddadÒ


1.Asal Usul
Asal nama Sungonlegowo semula berasal dari kata Kungonlegowo (pada sekitar masa perdikan Demak)  kemudian berubah menjadi Sungonlegowo (pada perdikan mataram / sekitar tahun 1600 M) atau tepatnya pada masa pemerintahan kadipaten sedayu berpindah dari Sedayu lama ke Sedayu baru.
Nama Kungonlegowo dipakai pada 3 demang yaitu : masa Demang Ridin, Demang Kason dan Demang Bunyamin, Kungonlegowo dimaksudkan adalah 2 kampung yaitu kampung kungon (posisinya disebelah barat masjid Ngaren dan keselatan sampai kampung langgar sedangkan kampung legowo (posisinya di ebelah timur masjid ungonlegowo), nama desa Sungonelgowo muncul pertama kali pada masa pemerintahan distrik Bungan  desa tercatat dengan nama Sungonlegowo, tepatnya pada masa demang ke IV yaitu Demang Taman (Atro Dikromo).
Legowo sendiri tidak ada keterangan yang jelas namun menurut Gus Mat [1] asal-usul nama desa Sungonlegowo yang lebih jelas dalam cerita pewayangan yaitu nama salah satu dari raja kediri yang merantau karena sang raja mengambil permaisuri lagi, salah satu putra bernama legowo yang merantau akhirnya sampi di sebuah desa Sungonlegowo yang berada di Gresik, dan putra raja kediri satunya mengembara sampai ke probolinggo.Tegas gus mat orang dulu mencatat informasi dalam bentuk catatan dan cerita pewayangan dan juga cerita turun temurun, maka cerita dapat menjadi sumber rujukan yang falid.
Desa sungonlegowo terdiri dari dusun sungonelgowo dan dusun Ngaren. Legowo berasal dari bahasa jawa yang dalam bahasa sangsekertanya berarti “tidak gampang menyerah”, sedangkan Ngaren berasal dari kata leren (pemberhentian) proyek penggalian sungai (bengawan solo) dari ngawi ke ujung pangkah.

2.Riwayat Pemerintahan dan capian pembangunan
Menurut H.Khayan [2] Pemerintah desa Sungonlegowo telah berjalan selama 4 Demang dan 8 Petinggi (Kepala Desa), pada catatan ini kami membedakan 2 pemerintahan  pertama, catatan pemerintahan bubak lahan dan kedua; pemerintahan pembangunan.
a.Masa Bubak lahan
Pengelompokan pemerintahan masa bubak dimaksudkan adalah tata penyelenggaraan pemerintahan pada tahap awal yang masih disibukkan pada pembukaan lahan, masa ini diisi oleh 3 demang yaitu:
1.Demang Ridin
2.Demang Kason
3.Demang Bunyamin
B.Masa Pembangunan
Cerita atau catatan pembangunan dimulai pada masa Demang Taman (Astro Dikromo) pada masa ini dimulai pembangunan masjid Sungonlegowo, yang melibatkan 7 Desa / dusun  antara  lain : Desa Abar-abir, Kemangi, Kisik (Indro), Karang jarak, Legowo, Ngaren,Bedanten. , catatan kedua ; adalah diadakannya perahu tambangan
Selanjutnya masa pemerintahan desa yaitu ada 8 kepala Desa ;
a.Masa pemerintahan Kepala desa lurah Miun
b.H.Abd.Rohman
c.H.Umar ( 30 Tahun)
pembangunan SD selatan yang masih nama SR.
d.Ahmad Mudlor
e.H.Syuhud (22 tahun)
Informasi pembangunan yang masuk pada masa pemerintahan kepala desa Syuhud sangat banyak, disamping karena pertanian tambak pada masa keemasan dengan hasil yang berlimpah, hasi lpembangunan antara lain :
a.Pembangunan jalan tembus legowo melewati Gunung Sari
b.SD utara (SD Impres)
c.Pemindahan gedung Yayasan Al Asyhar
d.Pembangunan kali besar dari kesek ke Bengawan Solo
e.Gerakan tahlil desa yang menghasilkan pembangunan pager kampung
f.Pembangunan Pendopo Kelurahan Barat
f.Mas’udi
pada masa ini pembangunan yang dihasilkan adalah : Pembangunan Gapuro

g.Ansor. SH
Pada masa pemerintahan kepala desa Ansor SH. Capaian pembangunan minimal antara lain : 
a.Pembukaan jalan tembus (Arpas – Ke ultan Agung)
b.Pemafingan jalan Pelabuhan Ngaren, arpas
c.Pembangunan Gedung TK


h.Sayuti.SE
Pada masa kepala desa yang baru seiring dengan usiannya yang masih baru belum banyak catatan hasil-hasil pembangunan, yang sudah dilakukan antara lain : 
a.Pemafingan jalan utama Sungonelgowo melalui gunungsari
b.Pembuatan program saluran air bersih dan pengajuan pada program PNPM-PPK.
 3.Penutup
Sebagai kalimat penutup catatan ini bukan sebuah catatan akhir yang penuh dengan kesempurnaan namun awal catatan yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan yang akan dilengkapi seiring banyaknya tanggapan dan masukan,


H.Ahmad, menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa Sungonlegowo.untuk falidasi bisa kontak di nomer 70880135.




Ò Hamim Syaddad dalam program PNPM-PPK adalah sebagai Fasilitar laki-laki, catatan ini dimaksdukan sebagai persyaratan mengikuti program pnpm-PPK pada putaran tahun kedua
[1] Nama lengkapnya H.Ahmad, menetap di langgar Roudlotul Mutaallim, bagian selatan Desa Sungonlegowo.untuk falidasi bisa kontak di nomer 70880135.
[2] H.Hayan, adalah pengurus ponpes Atthohiriyyah Desa Sungonlegowo konfirmasi  031-3949808

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sejarah desa dan cerita desa sekec bungah

PROFIL DESA WATUAGUN BUNGAH GRESIK

 PROFIL DESA WATUAGUNG  BUNGAH GRESIK II.     VISI DAN MISI 2.1.     Visi Mewujudkan kesejahtraan sosial Ekonomi Masyarakat B...