SEJARAH DAN CERITA DESA
SIDOREJO
BUNGAH GRESIK
BUNGAH GRESIK
Dahulu desa Sidorejo
bernama Wantilan. Penduduknya banyak bertempat tinggal di pesisir Bengawan
Solo. Sebagian dari penduduknya adalah warga keturunan Cina. Wantilan termasuk
salah satu daerah yang dituju oleh Kiai Qomaruddin (pendiri PP. Qomaruddin)
untuk dijadikan sebuah pesantren, tetapi tidak mendapat izin dari sosok makhluk
halus yang menyerupai buaya putih. Konon kalau Mbah Qomaruddin (panggilan Kiai
Qomaruddin) mendirikan pesantren di wilayahnya, maka satu per satu santrinya
akan dijadikan korban oleh buaya putih. Akhirnya beliau mengurungkan niatnya
dan mendirikan pesantrennya di Sampurnan Bungah.
Karena wilayah Wantilan
berada di pesisir Bengawan Solo, sementara perkembangan pembangunan pemerintah
daerah ditempatkan pada wilayah utara desa Wantilan maka satu demi satu warga
yang bertempat tinggal di pesisir Bengawan Solo
pindah ke bagian utara yang kondisi tanahnya lebih tinggi. Sampai pada
akhirnya, banyak sekali warga Wantilan yang membuat rumah di utara yang tanahnya
merupakan wilayah desa Masangan dan desa Melirang.
Desa Wantilan penduduknya
yang masih tetap tinggal di pesisir Bengawan Solo akhirnya dapat dihitung
dengan jari. Berbagai alasan penduduk sangat kuat untuk pindah ke dataran yang
lebih tinggi karena menghindari banjir yang datang setiap tahun. Karena sudah
banyak yang pindah, akhirnya dibuatlah nama di pemukiman yang baru itu dengan
nama Sidorejo. Kata Sidorejo diambil dari bahasa Jawa. Sido
berarti jadi dan Rejo berarti ramai. Sesuai dengan namanya, Sidorejo
menjadi ramai dan banyak warga baru yang yang di luar desa Wantilan
berbondong-bondong untuk bertempat tinggal di desa Sidorejo.
Desa Wantilan berganti
nama desa Sidorejo. Seperti yang diharapkan pembuat nama tersebut, ramailah
desa kecil tersebut yang sampai saat ini penduduknya tidak kurang dari 300
kepala keluarga yang tersebar di dua pedukuhan yakni Sidorejo Barat dan
Sidorejo Barat (Wringinuwok).
Batas Desa Sidorejo
sebelah barat dan utara wilayahnya
berbatasan dengan desa Melirang dan sebelah timur berbatasan dengan desa
Masangan, sementara sebelah selatan berbatasan dengan Bengawan Solo. Sampai
saat ini produk yang diunggulkan oleh desa Sidorejo adalah gamping (
bahan baku
kapur untuk bangunan ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar